Kamis, 27 Januari 2011

Pengantar Telur Yang Malang


Cerita ini penulis dapatkan dari Bu Novi
Dosen P. Math SaDhar Yokyakarta
Kira-kira kalau dirangkum seperti ini

Andi pekerja yang sangat pandai dan rajin. Dia bekerja sebagai pengantar telur. Setiap hari dia mengerjakan tugasnya dengan hati-hati, rapi dan bertanggungjawab. Namun malang baginya, saat menghantar telur dia ditabrak kendaraan lain dan semua telurnya pecah.
Beruntung dia mengingat beberapa hal tentang jumlah telur yang dia bawa, yaitu sebagai berikut:
Jika semua telur yang dia bawa dibagi 2, maka akan sisa 1.
Jika semua telur yang dia bawa dibagi 3, maka akan sisa 1.
Jika semua telur yang dia bawa dibagi 4, maka akan sisa 1.
Jika semua telur yang dia bawa dibagi 5, maka akan sisa 1.
Jika semua telur yang dia bawa dibagi 6, maka akan sisa 0.

Nah, siapa yang dapat membatu pengantar telur ini? Berapa jumlah telur yang dia bawa?
Selamat mencoba.


Selasa, 18 Januari 2011

SUSU BAYI N BALITA MURAAAAH...!!!

Bagi bapak dan ibu yang memiliki bayi atau balita dan kesulitan untuk mencari harga susu, pampers, dan perlengkapan lainnya yang MURAAAAHH, saya bisa membantu.
Selisih harga bisa sampai Rp6.000 - Rp15.000.
Nah ... jika bapak dan ibu membeli 4 - 5 susu, berapa selisihnya? bisa untuk kebutuhan yang lain kan?
Merek susu antara lain : Morinaga (childmil, childkid, childschool), Nutricia (nutrilon royal, soya, reguler, ...), dan lain2.
Pemesanan dan Cek harga bisa menghubungi ke 0813 1991 5877
Silahkan cek harga di tempat lain.
Hemat namun tetap sehat dan cerdas.

Rabu, 12 Januari 2011

Ibu-ibu Juga Mesti Pandai Matematika


Untuk menumbuhkan minat dan menghilangkan ketakutan anak pada bidang studi Matematika, orangtua, terutama ibu, harus bisa memahami dasar-dasar Matematika agar bisa mengajarkan materi itu kepada anak dengan cara yang menyenangkan.

Tidak ada anak yang bodoh. Yang ada hanya anak-anak yang tidak memperoleh kesempatan belajar dari guru yang berkualitas dan mendapat metode pengajaran yang benar.
-- Yohanes Surya




Selama ini, ibu kerap dianggap tidak mempunyai pengetahuan yang cukup untuk bisa mengajarkan Matematika. Padahal, peran ibu dalam pendidikan anak sangat besar.

Hal tersebut disampaikan Ny Herawati, istri Boediono, Wakil Presiden, dalam peluncuran program Gerakan Ibu Pandai Matematika (Gipika), Selasa (11/1/2011) malam di Jakarta. Hadir dalam acara itu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari.

”Saya harap para ibu bisa memahami dasar-dasar Matematika sehingga bisa berkomunikasi dengan anak lebih baik,” kata Ny Herawati.

Ketua Umum Gipika sekaligus Direktur Eksekutif Surya Institute Srisetiowati Seiful menekankan, ibu memiliki peran yang besar dalam mengarahkan masa depan anak-anak. Jika ibu bisa mengajarkan Matematika dengan mudah dan cepat, stigma anak-anak bahwa Matematika pelajaran yang sulit bisa pupus.

Untuk menghilangkan ketakutan belajar Matematika, Surya Institute menggulirkan Gipika. Melalui gerakan ini, para ibu dilatih menguasai Matematika dengan metode gampang, asyik, dan menyenangkan (Gasing) agar bisa mengajarkan Matematika kepada anak.

Pendiri dan Ketua Dewan Pembina Surya Institute Yohanes Surya mengingatkan, tidak ada anak yang bodoh. Yang ada hanya anak-anak yang tidak memperoleh kesempatan belajar dari guru yang berkualitas dan mendapat metode pengajaran yang benar. (LUK)