Rabu, 12 Januari 2011

Ibu-ibu Juga Mesti Pandai Matematika


Untuk menumbuhkan minat dan menghilangkan ketakutan anak pada bidang studi Matematika, orangtua, terutama ibu, harus bisa memahami dasar-dasar Matematika agar bisa mengajarkan materi itu kepada anak dengan cara yang menyenangkan.

Tidak ada anak yang bodoh. Yang ada hanya anak-anak yang tidak memperoleh kesempatan belajar dari guru yang berkualitas dan mendapat metode pengajaran yang benar.
-- Yohanes Surya




Selama ini, ibu kerap dianggap tidak mempunyai pengetahuan yang cukup untuk bisa mengajarkan Matematika. Padahal, peran ibu dalam pendidikan anak sangat besar.

Hal tersebut disampaikan Ny Herawati, istri Boediono, Wakil Presiden, dalam peluncuran program Gerakan Ibu Pandai Matematika (Gipika), Selasa (11/1/2011) malam di Jakarta. Hadir dalam acara itu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari.

”Saya harap para ibu bisa memahami dasar-dasar Matematika sehingga bisa berkomunikasi dengan anak lebih baik,” kata Ny Herawati.

Ketua Umum Gipika sekaligus Direktur Eksekutif Surya Institute Srisetiowati Seiful menekankan, ibu memiliki peran yang besar dalam mengarahkan masa depan anak-anak. Jika ibu bisa mengajarkan Matematika dengan mudah dan cepat, stigma anak-anak bahwa Matematika pelajaran yang sulit bisa pupus.

Untuk menghilangkan ketakutan belajar Matematika, Surya Institute menggulirkan Gipika. Melalui gerakan ini, para ibu dilatih menguasai Matematika dengan metode gampang, asyik, dan menyenangkan (Gasing) agar bisa mengajarkan Matematika kepada anak.

Pendiri dan Ketua Dewan Pembina Surya Institute Yohanes Surya mengingatkan, tidak ada anak yang bodoh. Yang ada hanya anak-anak yang tidak memperoleh kesempatan belajar dari guru yang berkualitas dan mendapat metode pengajaran yang benar. (LUK)

Tidak ada komentar: